Tak Cuma Ganjar, Megawati Juga Pernah Kalah di Jateng

Tak Cuma Ganjar, Megawati Juga Pernah Kalah di Jateng

Ganjar Pranowo dan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Minggu (30/4/2023). Dok PDIP

Hasil hitung cepat ataupun real count presiden (pilpres) menunjukkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati posisi terbawah.
Pasangan tersebut bahkan gagal menaklukkan Jawa Tengah yang menjadi basis terkuat PDI-Perjuangan dan mantan wilayah kekuasaan Ganjar.

Hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Kamis (15/2/2024) pukul 14:35 WIB menunjukkan Ganjar Pranowo memperoleh suara 4.997.331 pemilih atau 19,03%.
Suara Ganjar https://buddykas.site/ kalah jauh dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumung Raka (56,39%) atau pesaing lainnya Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (24,59%).

Suara Ganjar-Mahfud juga lebih rendah dibandingkan polling sebelum pilpres di mana rata-rata elektabilitas di sekitar 20%an.

Ganjar bahkan gagal menaklukkan Jawa Tengah kendati propinsi tersebut PDI-P merupakan kandang partai berlambang banteng tersebut. Ganjar juga pernah memimpin Jawa Tengah selama dua periode yakni 2013-2018 dan 2018-2023.

Sebagai catatan, Jawa Tengah adalah lumbung suara terbesar untuk PDI-Perjuangan. Pada pemilu 2019, Jawa Tengah menyumbang 5,7 juta suara atau sekitar 21% untuk suara PDI-P secara nasional.
Di Jawa Tengah, PDI-P membukukan kemenangan 29,6%.

Hasil perhitungan real count KPU hingga pukul 14:35 WIB pada hari ini, Kamis (15/2/2024), pada pemilu 2024 menunjukkan PDI-P mampu mengumpulkan suara 844.658 pemilih atau 17,59% suara. PDI-P mampu mengalahkan 23 partai lainnya untuk menempati posisi teratas.

Hasil quick count dari Charta Politika juga menunjukkan PDI-P mengumpulkan suara sekitar 16,31. Suara tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan partai lainnya.

Dari quick count yang sama, PDI-P memimpin perolehan suara di Jawa Tengah dengan anka 26,37% atau hampir sama dengan perolehan pada 2019. Angka ini jauh di atas Golkar yang ada di posisi kedua (11,68%).

Dengan dukungan luar biasa dari PDI-P, Ganjar semula diproyeksi akan menguasai Jawa Tengah dalam pilpres 2024. Namun, hasil quick count justru berbeda.

Ganjar Kalah di Jateng, Begitu Pula Megawati
Data real count menunjukkan suara Ganjar hanya mampu menarik pemilih sebanyak 2.087.283 atau 34,43% di Jawa Tengah. Ganjar-Mahfud kalah telak dari Prabowo-Gibran yang mampu menarik dukungan 3.195.310 atau 52,7%.

Data quick count Charta Politika juga menunjukkan suara Ganjar mencapai 34,19% di Jawa Tengah. Suaranya kalah dari Prabowo yang menembus 51,16%.

Kekalahan Ganjar di Jawa Tengah terbilang mengejutkan karena selisihnya yang jauh dari Prabowo. Namun, jika melihat ke belakang, Ganjar bukanlah satu-satunya capres PDI-P yang gagal menguasai Jawa Tengah.

Ketua Umum sekaligus pendiri PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, juga gagal menjadi pemenang di Jawa Tengah saat maju dalam pilpres 2004 dan 2009. Padahal, pada tahun yang sama, PDIP menang di Jawa Tengah.

Megawati kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla di pilpres 2004 putaran II. Megawati juga gagal menaklukkan Jawa Tengah saat bertarung lagi dengan SBY pada pilpres 2009.

Dalam dua pilpres beruntun, SBY mampu merajai Jawa Tengah untuk pilpres meski PDIP memenangi pemilu legislative di provinsi tersebut.

PDIP baru menjadi raja di Jawa Tengah saat Joko Widodo (Jokowi) maju dari partai tersebut. Jokowi mampu mengungguli lawan di Jateng dengan suara yang sangat telak yakni di atas 65%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*