Ramai-Ramai Miliarder Galang Dana Dukung Israel, Siapa Saja?

Ramai-Ramai Miliarder Galang Dana Dukung Israel, Siapa Saja?

Seorang miliarder sekaligus taipan real estat di Amerika Serikat (AS) menggalang dukungan untuk kampanye media yang mendukung Israel dan menjelek-jelekkan kelompok Hamas Palestina.

Menurut sebuah email yang dilihat oleh situs berita Semafor, kampanye media yang disebut Facts for Peace itu sedang mencari sumbangan jutaan dolar dari puluhan nama besar dunia di bidang media, keuangan dan teknologi.

“Lebih dari 50 orang sedang didekati, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell dan pemodal Michael Milken. Mereka memiliki kekayaan bersih gabungan sekitar US$500 miliar (Rp7.854 triliun),” tulis Semafor, sebagaimana dikutip Al Jazeera, Senin (13/11/2023).

Barry Sternlicht, Chairman and CEO, Starwood Capital Group, speaks during the Milken Institute Global Conference in Beverly Hills, California, on May 3, 2022. (Photo by Patrick T. FALLON / AFP)Miliarder AS Barry Sternlicht, yang memulai proyek ini, mengatakan kampanye ini akan membantu Israel “menjadi yang terdepan” ketika dunia bereaksi terhadap serangan intensif Israel di Jalur Gaza.

“Opini publik pasti akan berubah karena https://rumahkasterbaik.lat/ adegan, nyata atau dibuat-buat oleh Hamas, mengenai penderitaan warga sipil Palestina pasti akan mengikis empati [Israel] saat ini di komunitas dunia”, tulis Sternlicht dalam email tersebut, seperti dikutip Al Jazeera. “Kita harus mendahului narasinya.”

Israel telah melakukan serangan udara tanpa henti di Jalur Gaza yang terkepung sejak 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 11.100 warga Palestina, termasuk 4.500 anak-anak, membuat 1,5 juta orang mengungsi, dan merusak sebagian besar infrastruktur wilayah tersebut.

Serangan mendadak Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, menurut pejabat Israel.

Dorongan media Sternlicht bertujuan untuk mencap Hamas sebagai “organisasi teroris” yang “bukan hanya musuh Israel, tetapi juga musuh Amerika Serikat”. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan US$50 juta dari sumbangan pribadi, yang dipadukan dengan sumbangan dari badan amal Yahudi.

Adapun Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi “teroris” oleh AS dan Uni Eropa karena perlawanan bersenjatanya terhadap pendudukan Israel.

Tidak jelas angka mana yang telah disumbangkan, namun kampanye tersebut telah mengumpulkan setidaknya beberapa juta dolar, menurut laporan Semaforn yang mengutip sumber yang mengetahui masalah ini.

Hal ini juga disarankan Josh Vlasto, ahli strategi komunikasi yang sebelumnya bekerja untuk Senator AS Chuck Schumer dan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo.

Sementara itu, beberapa individu, seperti investor Bill Ackman, secara terbuka telah mengancam akan memasukkan mahasiswa pro-Palestina yang kritis terhadap Israel ke dalam daftar hitam.

Pada 10 Oktober, Ackman menulis di media sosial X bahwa ia dan eksekutif bisnis lainnya menginginkan universitas Ivy League mengungkapkan nama-nama mahasiswa yang pro-Palestina.

Sebagai informasi, Facts For Peace, kampanye media yang diluncurkan oleh Sternlicht, bertujuan untuk memenangkan kembali dukungan publik terhadap Israel, mengunggah video di halaman media sosialnya yang menyalahkan Hamas atas penderitaan rakyat Palestina dan menyangkal klaim pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel.

Video terbaru yang diunggah di laman Facebook-nya menyatakan bahwa “Israel bukanlah negara apartheid”.

Hal ini bertentangan dengan temuan para pakar hak asasi manusia Palestina, Israel, dan internasional, termasuk dari PBB, bahwa Israel mempraktikkan apartheid melalui “sistem hukum dan politik ganda yang sangat diskriminatif” di wilayah pendudukan.

Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza dalam perang 1967 dan kemudian mencaplok Yerusalem Timur. Mereka menarik pasukannya dari Gaza pada tahun 2005 namun terus mempertahankan pengepungan di wilayah berpenduduk 2,3 juta orang. Israel terus memperluas permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sebuah langkah yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*