Punya Harta Rp7 Triliun, Ini Sumber Kekayaan Coldplay

BUENOS AIRES, ARGENTINA - OCTOBER 25: Chris Martin of Coldplay performs during the first of ten shows as part of 'Music Of The Spheres World Tour' at Estadio Mas Monumental Antonio Vespucio Liberti on October 25, 2022 in Buenos Aires, Argentina. (Photo by Santiago Bluguermann/Getty Images)

Sejak mengumumkan jadwal konsernya di Jakarta, Band asal Inggris, Coldplay, langsung menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Indonesia. Coldplay memang merupakan salah satu band paling sukses di dunia.

Chris Martin dkk mulai mencapai ketenarannya sejak merilis lagu “Yellow” pada 2000 lalu, disusul dengan perilisan album debut mereka, Parachutes yang mendapatkan nominasi Mercury Prize.

Popularitasnya semakin melejit setelah album keduanya, A Rush of Blood to the Head menerima pujian dan penghargaan, salah satunya NME’s Album of The Year. Selain itu, single https://apkdwslot88.com/“Clocks” juga sempat memenangkan Grammy Award untuk rekor terbaik sepanjang 2003.

Berkat popularitasnya, Coldplay dilaporkan memiliki kekayaan bersih mencapai US$475 juta atau sekitar Rp7 triliun (asumsi kurs Rp14.817/US$). Menurut laporan The Richest, kekayaan tersebut diperoleh dari penjualan album, royalti lagu, dan tur konser.

Berikut catatan penghasilan Coldplay pada 2000 hingga 2019 menurut The Richest dan kurs mata uang saat ini.

  • 2019

Pada 2019, Coldplay tercatat sukses menghasilkan US$768.300 atau sekitar Rp11,3 miliar mata uang saat ini dari penjualan rekaman album live Coldplay 2012 (platinum bersertifikat oleh SNEP). Sebagai informasi, SNEP (Syndicat national de l’édition phonographique) adalah organisasi inter-profesional yang melindungi industri rekaman di Prancis.

2018

Menurut catatan The Richest, pada 2018 Coldplay berhasil meraup keuntungan senilai US$115,5 juta atau sekitar Rp1,71 triliun. Namun, mereka tidak merinci sumber pendapatan Coldplay tersebut.

  • 2017 dan 2015

Pada 2017, Chris Martin dkk tercatat berhasil meraup pendapatan hingga US$523,03 juta atau sekitar Rp7,75 triliun hanya dari penjualan tiket konser ‘A Head Full of Dreams Tour’. Sebelumnya, yakni pada 2015, penjualan album ‘A Head Full of Dreams Tour’ Coldplay dilaporkan mencapai US$7,8 juta atau sekitar Rp115,6 miliar.

  • 2014

Melalui penjualan tiket ‘The Ghost Stories Tour’, Coldplay berhasil meraup keuntungan sebesar US$192 juta atau sekitar Rp2,84 triliun pada 2014. Selain itu, Coldplay juga meraup keuntungan sebesar US$4,81 juta atau sekitar Rp71,3 miliar dari rekor penjualan.

  • 2013

Menurut catatan The Richest, pada 2018 Coldplay berhasil meraup keuntungan senilai US$64 juta atau sekitar Rp948,7 miliar. Namun, tidak ada rincian sumber pendapatan Coldplay tersebut.

  • 2012

Pada 2012, Coldplay meraih keuntungan sebesar US$768,300 atau sekitar Rp11,3 miliar dan US$260,000 atau sekitar Rp3,85 miliar dari hasil penjualan album Coldplay Live 2012 dan album kompilasi empat set katalog CD. Selain itu, terdapat pula pendapatan lainnya sebesar US$401.700 atau sekitar Rp5,95 miliar.

  • 2011

Penjualan album Mylo Xyloto berhasil mengantongi US$10,4 juta atau sekitar Rp154,1 miliar dan US$192,5 juta atau sekitar Rp2,85 triliun dari penjualan tiket ‘Mylo Xyloto Tour’.

  • 2008

Pada 2008, Coldplay berhasil meraup untung sebesar US$13 juta atau sekitar Rp192,7 miliar dari penjualan album Viva La Vida. Selain itu, mereka juga mendapat keuntungan sebesar US$119,28 atau sekitar Rp1,76 triliun dari ‘Viva la Vida Tour’. Terakhir, mereka mendapat keuntungan lainnya sebesar US$78 ribu atau sekitar Rp1,15 miliar.

  • 2005

Pada 2005 Coldplay tercatat mampu meraih pendapatan sebesar US$16,9 juta atau sekitar Rp250,5 miliar dari penjualan album X&Y dan US$24,1 juta atau sekitar Rp357,2 miliar dari ‘Twisted Logic Tour’ hingga 2007.

  • 2003

Pada 2003, Coldplay meraih untung sebesar US$1,45 juta atau sekitar Rp21,4 miliar dari penjualan video Coldplay Live 2003.

  • 2002

Pada Agustus 2022, penjualan album A Rush of Blood to the Head mampu menghasilkan US$19,5 juta atau sekitar Rp289 miliar untuk Coldplay. Tidak hanya itu, tur A Rush of Blood to the Head juga memberikan keuntungan US$6,26 juta atau sekitar Rp92,8 miliar untuk Coldplay.

  • 2000

Album debut Coldplay, Parachutes meraih rekor penjualan pada Juli 2000 dan memberikan keuntungan kepada Coldplay sebesar US$11.050.000 atau sekitar Rp163,8 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*