Induk perusahaan TikTok, ByteDance tengah mempersiapkan senjata pembunuh Instagram. Ini dilakukan di saat bersamaan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang terus mendorong pemblokiran aplikasi Tiktok.
ByteDance dilaporkan akan mendorong penetrasi penggunaan salah satu aplikasi miliknya bernama Lemon8. Media sosial itu mengklaim sebagai wadah ‘komunitas gaya hidup’.
Aplikasi saat ini masuk dalam posisi ke-9 untuk layanan terpopuler pada App Store di AS untuk semua kategori, termasuk game. TechCrunch mencatat peningkatan ini luar biasa karena sebelumnya Lemon8 tak masuk dalam 200 besar peringkat tersebut, dikutip Kamis (30/3/2023).
Namun memang belum ada data kenapa Lemon8 bisa begitu populer di AS. Terlebih saat TikTok juga terancam diblokir di negara tersebut.
Insider melaporkan, ByteDance sengaja meluncurkan Lemon8 di pasar AS dan Inggris sejak bulan lalu. Termasuk juga membayar kreator mengunggah postingan di platform tersebut.
Lemon8 diluncurkan ByteDance pada 2020 lalu. Selama tiga tahun, firma Apptopia melaporkan aplikasi sudah di-download sebanyak 16 juta kali di seluruh dunia.
Pasar terbesar Lemon8 terbesar dari Jepang sebanyak 38%. Sementara itu di AS, Apptopia memperkirakan ada 4,25 juta pengguna aktif bulanan namun pihak Lemon8 belum mengonfirmasi hal tersebut.
Lemon8 hadir dengan desain aplikasi yang estetik dan kekinian. Bahkan sejumlah influencer diketahui sudah aktif di dalamnya, termasuk kreator bernama Gabrielle Victor.
“Aplikasi ini lucu sekali. Sangat bagus secara estetika. Modelnya seperti Pinterest digabung dengan Instagram,” kata Victor yang memiliki 453.000-an followers di Lemon8.