Jangan Bermental Miskin di Depan Anak, Bisa Hambat Kesuksesan

Ilustrasi anak sedih (Freepik)

Membimbing dan mengurus anak bukanlah perkara mudah. Sebab sekecil apapun kata yang Anda ucapkan ke anak, hal itu akan memberikan pengaruh pada kehidupan mereka di masa mendatang.

Apapun yang Anda katakan kepada si kecil, mereka akan menerimanya sebagai kenyataan. Karena itu, orang tua harus betul-betul memerhatikan cara berkomunikasi di depan anak.

Pakar parenting Amy Morin, melalui bukunya yang bertajuk “13 Things Mentally Strong Parents Don’t Do”, mengungkap salah satu ucapan toksik yang tak disadari bisa berdampak buruk terhadap anak adalah kalimat yang menyiratkan mental miskin.

Mental yang miskin akan menjadi salah satu hambatan terbesar bagi orang yang ingin mencapai kesuksesan.

Salah satu contohnya adalah: “Ayah-bunda tidak akan pernah mampu membelinya.”

Jika anak menginginkan sesuatu yang sangat mahal, jangan bersikeras mengatakan bahwa barang tersebut tidak akan pernah bisa dibeli karena keuangan orang tua yang terbatas. Sebaliknya, tunjukkan kepada anak bahwa Anda bisa mengelola keuangan.

Menurut Morin, dibandingkan kalimat “Ayah dan Bunda enggak bakal bisa beli rumah besar untuk kita,” lebih baik Anda berkata “Ayah dan Bunda mau membeli rumah besar untuk kita suatu hari nanti, tapi enggak bisa sekarang karena uangnya belum cukup. Ayah dan Bunda mau mengembangkan keterampilan di tempat kerja dulu biar bisa dapat kenaikan gaji dan menabung,”.

Bila Anda menggunakan kalimat mengelola keuangan yang cerdas, secara tidak langsung anak akan tumbuh dengan memahami jika mereka menginginkan sesuatu, mereka harus menabung dan menyusun skala prioritasnya. Itu merupakan salah satu modal yang dibutuhkan anak agar bisa tumbuh sukses di masa depan.

Sebaliknya, orang tua yang menggunakan kalimat bermental miskin, secara tidak langsung menyebabkan anak tumbuh dengan mentalitas korban atau percaya bahwa mereka tidak bisa berhasil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*